Friday, March 24, 2017

Jumat Ketiga; Masjid Darul Faizin Simpang Empat Tarakan

Masjid Darul Faizin terletak tepat di pinggir sungai, dan di pinggir Jalan Mulawarman sebelum Simpang Empat (Simpang Tiga) Tarakan. Beredekatan, dengan RS Pertamedika, Swis Bell Hotel, Telkom dan pusat perbelanjaan kebanggaan warga Tarakan. Tak heran, jamaahnya beragam dan banyak yang mengenakan seragam, karena selain jamaah warga yang tinggal di sekitar masjid, para karyawan dan pegawai yang ngantor di situ tentu memilih Darul Faizin untuk melaksanakan sholat Jumat.






 Jika di Masjid dr.Jusuf SK anda bisa melihat dan menyaksikan banyak tanaman pohon dan bunga, di sini ada juga meski hanya satu jenis, bunga melati. Di tanam di di bawah tulisan Masjid Darul Faizin. Mungkin karena keterbatasan lahan sehingga tak banyak tanaman hijau bisa di tanam di halaman Masjid sekaligus tempat parkir.

Saya parkir motor di halaman yang tak yang tak seberapa luas, yang berada di depan Masjid. Saya lihat baru beberapa motor yang terpakir di situ. Setelah mengambil beberapa gambar depan Masjid, saya pun masuk ke lorong samping Masjid dan langsung mengambil air wudhu mumpung jamaah belum penuh. Karena kalau sudah penuh, aga repot, tempat wudhu berada di dalam, sebelah utara masjid dan harus melewati shof jamaah bagian belakang. Sebenarnya ada juga tempat wudhu yang di luar di sebelah selatan, tapi hanya tempat wudhu saja, tidak ada kama kecilnya.

Karena shof depan sudah terisi, saya memilih bagian belakang. Kebetulan juga tidak kerepotan meletakkan tas punggung yang cukup besar jika berada di shof belakang. Semoga bisa mengikuti khotbah dengan baik, meski berada di belakang.Penyakit lama, kalau tidak bisa mengikuti khotbah dengan baik, biasanya saya akan gantuk bahkan tertidur saat khotbah.




Alhamdulillah, Khotbah tentang kematian yang disampaikan Ustads Zubair Effendi, bisa saya dengar dan ikuti dengan baik. Peringatan tentang dua jenis kematian; Khusnul Khotimah dan Su'ul Khotimah
 sebagai pilihan kematian yang baik dan buruk bisa masuk ke telinga dan hati. Mungkin Khotib mengikuti perekembangan media yang akhir - akhir ini sering mempublikasikan trend bunuh diri sehingga memilih tema kematian pada khotbahnya. Semoga kita semua bisa terhindar dari kematian sesat yang dilaknat oleh Allah.

Terimakasih Ustadz, obrolan singkat setelah sholat bisa siraman semangat. Semoga Allah mempertemukan kita kembali di Jumat yang akan datang di Masjid Bumi Paguntaka yang lain.

===========&*&===========


Sekadar Info




"Kubah Masjid Berwarna Ungu - Kubah terkenal di Masjid Nabawi pernah dicat berwarna ungu sekitar 150 tahun lalu. Ungu dipilih karena kabarnya warga Arab di wilayah Hijaz menyukai warna tersebut."
.



EmoticonEmoticon