Friday, April 7, 2017

Jumat Kelima; Masjid Al Huda Pamusian, Kompleks TNI AL Pamusian Tarakan

Info Paguntaka - Jika anda tahu, Tugu Sapu Lidi berarti anda tahu dimana letak Masjid Al Huda.  Masjid Al Huda terletak di dekat pertigaan Pamusian, tepatnya di  Jalan RE Martadinata dekat dengan Tugu Sapu Lidi yang memiliki air mancur dan taman bunga cantik. Dulu waktu masih sering antar anak saya, saat macet pagi atau siang hari saya merasa sedikit terhibur ketika melihat tugu kebersihan ini. Kita memang suka dengan yang bersih dan dan indah.  


Seperti Masjid Darul Faizin, Masjid Al Huda juga tak memiliki halaman parkir yang memadai. Jika ada jamaah yang membawa mobil harus memarkir di pinggir Jalan RE Martadinata, karena halamannya  sempit dan hanya diperuntukkan untuk parkir kendaraan roda dua.  Letak Masjid yang berada di tengah kota berekatan dengan perkantoran dan sekolahan membuat masjid ini ramai dikunjungi jamaah baik yang hendak sholat lima waktu, maupun sholat Jumat.  Bahkan saat sholat jumat, beranda masjidpun dipenuhi jamaah. 

Khotib jumat 07 April 2017 hari ini, Drs. H. Abdul Hamid menyampaikan khotbah tentang Bahaya Kesombongan. Kesombongan sebagai dosa pertama yang dilakukan oleh Iblis ketika menolak untuk patuh pada Allah, saat dia diperintahkan sujud pada Nabi Adam sangat berbahaya jika justru ditiru oleh manusia. 

Sayang tak bisa ngobrol lama dengan Ustad Drs Abdul Hamid saat sholat Jumat selesai.  Sepertinya beliau ada keperluan lain sehingga buru – buru pamit saat saya bergabung  ikut nimbrung dengan Ketua Takmir Masjid,  Bapak Gusti Muhammad Ardiansyah.  Semoga di lain Jumat di Masjid yang berbeda kita bisa bertemu lagi Ustad...







  Masjid Al Huda boleh dibilang cukup megah, dengan ruang utama yang luas dan tambahan beranda di sebelah selatan bisa menampung jamaah sekitar  500an orang.  Hiasan kaligrafi di Mihrab, dinding depan dan memanjang di dinding samping masjid menambah keindahan Masjid.  Meskipun saya sering kesulitan untuk membaca kaligrafi yang tertulis indah, tapi saya yakin kalimat yang dituliskan di dinding Masjid adalah ayat terpilih yang ditulis bukan sekadar sebagai penghias. Kalaupun ternyata kita tidak bisa membacanya, itu bukan kesalahan kaligrafi itu. Kita bisa bertanya pada pengurus Masjid, atau teman yang mengerti tentang seni kaligrafi.

QS. Ali 'Imran 103:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”


===========&*&===========


Sekadar Info



Listrik di  Masjid Nabawi -   "Ketika Kerajaan Ottoman memperkenalkan listrik di Jazirah Arab, tempat pertama yang menikmati listrik adalah Masjid Nabawi. Lampu Listrik Masjid ini mulai menyala sekitar tahun 1909."
.




EmoticonEmoticon