Sunday, February 25, 2018

Fakta Atau Mitos, Mie Instant Mengandung Lilin dan Pengawet Berbahaya.



Memasak Mie Instan Yang Benar

InfoPaguntaka -  Menurut data WINA, atau World Instant Noodles Association, konsumsi mie instan Indonesia tergolong sangat tinggi bahkan bisa jadi tertinggi. Memang urutan teratas adalah China baru Indonesia dan disusul Jepang. Tapi jika bandingkan dengan jumlah penduduk China, tentu konsumsi rata – rata per orang Indonesia masih lebih tinggi dari China.


Terlepas dari peringkat konsumsi mie instan dunia,  sebagai penduduk dari negara dengan konsumsi mie instan tinggi kita harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang mie instan yang kita konsumsi.  Termasuk bagaimana cara memasak mie instan yang benar. Dari beberapa pesan di media sosial, kita mungkin sering mendapatkan arahan untuk membuang air rebusan ketika memasak mie instan. Kemudia kita menggantinya dengan air panas yang sudah matang sebelumnya dan siap menyantap semangkuk mi rebus yang nikmat. Tindakan ini dilakukan karena adanya anggapan bahwa air mie rebusan pertama tersebut mengandung lilin dan bahan pengawet yang bisa membahayakan kesehatan.

Fakta Atau Mitos

Betulkah mie instan mengandung lilin dan pengawet berbahaya?
Apakah warna keruh dan seperti berminyak pada rebusan air mie instan disebabkan oleh lilin dan pengawet yang berbahaya?

Seorang pakar dari IPB,  Prof. Dr. Hardinsyah, MS, selaku Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA Institut Pertanian Bogor menyatakan air rebusan mie tersebut justru jangan dibuangkarena ternyata dalam air rebusan tersebut  ada beberapa vitamin di dalam terigu yang larut ke dalam air ketika di masak. Lebih lanjut Prof Hardinsyah mengatakan  bahwa mengkonsumi mie instan akan lebih baik jika dilengkapi dengan sayuran dan protein untuk memenuhi  kebutuhan gi gizi dalam tubuh dapat terpenuhi.

Banyak orang percaya, mi instan mengandung lapisan lilin yang berbahaya bagi kesehatan. Dugaan sejumlah orang, lilin digunakan untuk membuat mi instan tahan lama. Hal ini pula yang menyebabkan beberapa orang selalu membuang air rebusan mi instan pertama untuk menghindari bahaya lilin.  Nutrition and Health Science manager dari Nutrifood Research Center, Astri Kurniati S.T MAppSc  mengatakan bahwa tidak ditemukan penggunaan lilin dalam mi instan dalam proses produksi. Sedangkan air yang keruh setelah merebus mi instan  itu disebabkan oleh pelepasan sebagian pati dan lemak dari proses menggoreng mie. Inilah yang membuat mii instan kaya lemak jenuh sehingga tidak baik dikonsumsi berlebihan.



Catatan InfoPaguntaka
Kenyataanya ilmu diet barat menciptakan masalah-masalah yang jauh lebih banyak daripada memecahkannya”
― Masanobu Fukuoka, The One-Straw Revolution-- 


EmoticonEmoticon