Suka makan buah mangga kan? Kayanya hampir tak ada yang
tidak suka makan buah mangga, salah satu buah yang sangat populer di Indonesia
dan dengan mudah bisa ditemui di semua daerah.
Rubrik senggang kali ini, akan membuat beberapa artikel tentang buah
mangga. Semoga setelah membaca artikel ini, banyak Paguntaker yang jadi suka
menanam pohon mangga.
Menaman
buah mangga sebenarnya tidaklah membutuhkan lahan spesial, karena lahannya bisa
berupa bekas sawah, bekas tegalan, bekas hutan, semak belukar, termasuk lahan yang bertopografi miring. Tapi pastikan kalau lahan yang akan
digunakan bersih dari
alang-alang, batu besar, atau tunggul batang tanaman sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar
sistem perakaran tanaman tidak terganggu, dan proses penyerapan unsur hara dan air tidak terhambat.
Lapisan cadas yang terletak di bawah lapisan tanah yang relatif tipis sebaiknya
dihancurkan. Pada saat pengolahan, upayakan untuk membalik tanah. Hal ini penting untuk dilakukan agar bibit hama dan penyakit di
dalam tanah menjadi mati.
Nantinya lahan dibagi menjadi beberapa blok yang dipisahkan oleh jalan, dalam rangka memudahkan saat perawatan,
pengangkutan hasil panen, serta
pengawasan kebun.
Penataan kebun
yang akan ditanami mangga sebaiknya
dilakukan berdasarkan pola bujur sangkar agar tersedia alur yang cukup
luas untuk dilalui peralatan mekanis saat perawatan dan pemanenan buah. Jika
kebun yang akan ditanami mangga
tergolong daerah sulit sumber air, sebaiknya buat penampung air hujan yang diletakkan di bagian kebun paling
tinggi agar nantinya air
hasil tampungan mudah dialirkan
ke tempat lainnya. Untuk memudahkan pengairan, buat parit-parit irigasi dan
drainase selebar 1—2 m dengan kedalaman 1 m. Jika lahan yang akan ditanami buah mangga bertopografi agak
miring, lebar parit cukup 1 meter.
Perlu juga
untuk diperhatikan bahwa jarak tanam disesuaikan dengan jenis tanah, kesuburan tanah, jenis tanaman,
dan asal bibit. Jarak tanam ini
sangat berpengaruh terhadap serapan unsur hara oleh tanaman, penerimaan
sinar matahari, keadaan iklim mikro di sekitar tanaman, serta jumlah tanaman yang akan ditanam. Sebab, jarak tanam yang terlalu
sempit bisa mengakibatkan
tajuk tanaman saling bersentuhan.
Saat tajuk
tanaman saling berhimpitan,
tentunya penerimaan sinar matahari tidak secara merata. Akibatnya, proses fotosintesis tidak berlangsung sempurna sehingga
pertumbuhan tanaman dan produksi buah menjadi terganggu dan tidak maksimal.
Lakukan penjarangan
tajuk tanaman mangga pada usia 7 atau 10 tahun. Penanaman bibit dilakukan dan diterapkan dengan metode selang-seling
di baris agar ruang
terbuka untuk pembentukan tajuk
bisa semakin maksimal. Untuk
bibit okulasi, jarak
tanam yang paling cocok dan sesuai
adalah 6 x 6 m.
Kondisi kebun yang bertopografi miring bisa disiasati dengan pembuatan
teras-teras atau tanggul. Pembuatan teras atau tanggul ini sangat penting dilakukan karena difungsikan untuk
mencegah terjadinya erosi dan sabagai penangkal angin. Jika areal perkebunan yang luas,
pembuatan teras atau tanggul bisa
dilakukan dengan menggunakan peralatan besar. Tentu saja keadaan tersebut membutuhkan
biaya yang lebih tinggi dan
lebih besar jika dibandingkan dengan pembukaan lahan areal yang datar.
Tidak sulit kan menanam pohon mangga? Bahkan tanpa perawatan
yang bagus saja, bisa kok tetap berhasil berbuah. Semoga artikel Tehnik
Menanam Mangga Agar Cepat Berbuah ini bermanfaat dan bisa menambah
wawasan kita tentang tanaman.
Selamat bercocok tanam.
Salam Paguyino, Salam Ijo Royo Royo kanan dan kiri rumah
kita!
EmoticonEmoticon