Showing posts with label Pecinta Kopi. Show all posts
Showing posts with label Pecinta Kopi. Show all posts

Wednesday, November 11, 2015

Kopi Toraja, Kopi Tahunan Yang Luarbiasa

Sebagai salah satu dari pecinta kopi yang ada di kota ini saya jujur merasakan ada yang kurang. Masih ada satu kopi yang dapat dengan mudah diperoleh di Bumi Paguntaka ini, Kopi Toraja. Saya telah berwisata kuliner, kalau boleh dibilang begitu, dari satu warung ke warung lain dan dari kafe ke satu kafe tapi satupun belum ada yang menyediakan pilihan menu kopi Toraja.
Satu – satunya cara menikmati kopi Toraja saat ini adalah dengan pesan ke teman, saudara atau kenalan yang kebetulan pulang kampung ke Tana Toraja atau Sulawesi. Bisa jadi satu tahun sekali baru bisa menikmati kopi Toraja.


Jujur saja saya bukan type fanatik kopi satu daerah tertentu. Selama masih bisa menemukan nikmat dari secangkir kopi, darimanapun asalnya kopi tersebut, tidak menjadi satu persoalan bagi saya. Itulah  mungkin yang menjadi penyebab mengapa sampai saat ini saya termasuk peggila kopi yang tidak terlalu bisa membedakan cita rasa kopi. Klaim pecinta saya anggap pantas jadi satu kebanggaan tersendiri karena saya telah menjadi “pengopi” sejak saya duduk di bangku Taman Kanak – kanak  sekitar tiga puluhan tahun silam.  Tradisi keluarga yang selalu menyuguhkan Kopi Kothok, kopi yang direbus bersamaan dengan gula dan air bahkan sampai sekarang masih sering saya lakukan, minimal sekali dalam satu minggu.


Perkenalan dengan Kopi Toraja untuk pertama kali menyisakan pertanyaan yang belum terjawab. Di kota ini kan banyak saudara kita yang berasal dari Tana Toraja? Tapi kenapa tak mudah bagi kita untuk mendapatkan Kopi Toraja. Kopi dengan aroma wangi yang unik dan rasa gurih ciri khas yang konon menjadi daya tarik tersendiri kopi Toraja bagi para pecinta kopi. Rasa kopi yang tidak cukup pahit dan rendah asam sebagai salah satu pilihan bagi kita dengan kondisi lambung yang tidak toleran terhadap rasa asam yang tinggi ini saya yakin akan bisa menjadi satu komoditas, jika kita bisa mendatangkan di Bumi Paguntaka. Atau jangan – jangan sekarang sudah ada kafe baru yang menjualnya?!... Semoga deh...!