Showing posts with label puisi. Show all posts
Showing posts with label puisi. Show all posts

Wednesday, March 14, 2018

Puisi Sega Ulpa, Tembang Desember

Tembang  Desember

Oleh: Sega Ulpa 


sekali lagi hibur aku
dengan suaramu nan merdu
meski malam kian berlalu
indahmu masih kutunggu
tembang desember kau lantunkan
seiring salju berguguran
ku di sini bersama hatimu
merasa lembut bayu rindumu
lelaplah sayang sudah larut malam
kumenanti dalam mimpi panjang
istirahatlah tenangkan dirimu
kubisikan lewat angin nan lalu
goresan indah puisi syahdu

Tarakan,  28 Desember 2014

***+***


Kutipan Paguntaka


“Cinta sama dengan sastra: membutuhkan apresiasi, kreasi dan ekspresi.”
-- Helvy Tiana Rosa--
 

Thursday, March 8, 2018

Puisi Sega Ulpa, Memori Kecil

Memori Kecil

Oleh: Sega Ulpa 


bayu senja mengelus sapa
yang telah lama berlalu
kau hampiri pinggir hatiku
dengan senyummu dulu
aku terpegun memaknai
hampir saja kugambar cinta
di sekujur tubuhmu

aku ini hanya sebutir debu
lembutmu mula menyapa
hingga menunda hatiku
untuk mengukir suasanamu
bahkan jatuh di pelupuk sendu
biarkan aku sadari lelapmu
tanpa mahkota rasa
sederhana membuai dedaunan
di antara reranting kecil
hingga aku terkulai
membuat rahasia sunyi
padamu bidadari yang pergi
kuingin lemas dalam senyumu
kembalimu kelak nanti

Tarakan, 05 Februari 2018


Kutipan Paguntaka
 
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” 

--Pramoedya Ananta Toer--
 


Monday, February 26, 2018

Puisi Sega Ulpa, Nestapa Kelana & Memantai Senja

Nestapa Kelana

Oleh: Sega Ulpa

mainanmu penghambar jiwaku
meski celetuk dingin menggigilimu
kutahu kau hangat tanpaku
yang kini mengurus rasa
kubiarkan melemah saja
tersapih tangga asmara
sekian untukmu meronainya

syair-syair mencekik malam
nafsu besar kesempitan
tiada rongga alam bersedia
obati hati yang meraga
membelai bunga melayu itu
yang sedang runduk layu

bisakah bantu aku sejenak
abaikan rasa terhenyak

10 Februari 2015

 


 

 

 

 

 

Memantai Senja

Oleh Sega Ulpa
senja menawan pesona
meskiku tanpa cinta
sekedar bicara...
pada ombak bergelora

warna jingga
perjalanan cinta
terasing setangkup rasa
tinggal semenjak tiadanya
kuteriakkan pada awan
menutup warna keindahan
selama dalam terpendam

kiranya kuakhiri semua
segala beban rasa
bersama senja menuju malam
tinggal bulir embun diam
bening di sudut terpejam

30 Desember 2015
 
Bijak Di Pojok Paguntaka
"Ada tiga hal yang dapat dilakukan lelaki terhadap perempuan; mencintai mereka, menderita untuk mereka, atau mengubah mereka menjadi karya sastra."
--
Stephen Stills, Gitaris dan singer-songwriter dari Amerika Serikat--




Friday, February 23, 2018

Puisi Sega Ulpa, Naungan Sepi

Naungan Sepi
Oleh: Sega Ulpa

dalam kerumunan cercah harap
aku tetap menunggu dengan tenang
membaca lirih di perapian tanpamu
kehangatan yang telah kubuat
pada sebuah kepercayaan
meski seperti menggugah suasana
bingkai-bingkai malam berhampiran
mendekati jenjang cintaku
yang lusuh memilukan
kurapati duduk simpuhku
seperti dalam pohonan do'a
yang mengakar di jantung
kiranya terpaanku berlebihan
membasahi wajah murnimu
yang membanggakan
kelak kau sadari di dekatmu
kuhabiskan sebotol tinta ungu
hanya sederet kata yang bermutu
menemui insan sepertimu
bersama rasa sayangku
oleh : sega

30Januari 2015

Thursday, July 13, 2017

Puisi Sega Ulpa; Mengulum Sepi

Mengulum Sepi
Oleh: Sega Ulpa



kini terasa lelah
membait hati yang indah
dimana rasa yang sudah
sepertiku yang terperangah
malam terukir dulu
terlihat semu
irama pun sendu
mungkin tanpa rindu
kupaksakan pekat ini
untuk melentur sunyi
menyentuh yang pergi
agar kembali
kembali...
bak bulan mengulum mentari

Tarakan, 14.12.15





Inspirasi Paguntaka


“Kehidupan itu laksana lautan. Orang yang tiada berhati-hati dalam mengayuh perahu, memegang kemudi dan menjaga layar, maka karamlah ia digulung oleh ombak dan gelombang. Hilang di tengah samudera yang luas. Tiada akan tercapai olehnya tanah tepi.”
--Buya Hamka--