Info Paguntaka – Yang sering pergi ke Juata Laut, Masjid Al Mubarak mungkin tak asing lagi. Letaknya berada di pinggir jalan, meski agak masuk ke dalam karena pelataran parkirnya yang cukup luas, bisa menjadi pilihan anda yang ingin sholat saat anda berada di perjalanan ke Juata Laut. Lokasi Masjid Al Mubarak tepatnya adalah berada di jalan Pangeran Aji Iskandar, Juata Permai RT 20, Kecamatan Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kaltara.
Saat masuk di Masjid, bilal sudah selesai Adzan dan Khotib, Ustadz Drs. Usman langsung memulai khotbahnya. Anakku yang ikut jumat kelilling untuk kedua kalinya alhamdulillah tak seberapa ribut. Sepertinya dia tengah mencari sampai dimana kotak amal sudah berjalan keliling. Si kecil selalu antusias memasukkan sendiri infak yang dimintanya sesaat sebelum berangkat ke masjid.
Khotib mengawali khotbah dengan salam, puji syukur, sholawat dan ajakan pada para jamaah untuk meningkatkan ketaqwaan. Momen Syawal, menjadi tema khotbah.
“Tidaklah dua muslim itu bertemu lantas berjabat tangan melainkan akan diampuni dosa di antara keduanya sebelum berpisah.” (HR. Abu Daud no. 5212, Ibnu Majah no. 3703, Tirmidzi no. 2727.
Saling berkunjung sesama muslim, sanak saudara, dan sahabat untuk kemudian saling berma'afan memang menjadi kegiatan rutin setiap selesai Iedul Fitri. Tradisi Syawal yang penuh dengan nilai ukhuwah dan persaudaraan ini memang patut untuk dipertahankan.
Masjid Al Mubarak adalah masjid paling besar di wilayah Kecamatan Tarakan Utara, memiliki luas bangunan 25 x 45 meter, luas lahan secara keseluruhan 75 x 50 M. Karena luas lahannya bahkan Ta'mir Masjid memanfaatkan lahan yang pinggir jalan untuk disewa oleh jamaahnya untuk membuka usaha warung makanan dan pertokoan. Selain bermanfaat untuk warga dan jamaah, penyewaan lahan ini tentu bisa menambah kas masjid. Pembangunan masjid yang dimulai sejak tahun 2008 ini sampai sekarang memang belum selesai. Seperti yang disampaikan salah satu pengurus Masjid, Kholil Udin kepada media, dana yang terkumpul dari donasi jamaah dan warga sekitar saat ini nyaris semua masuk untuk biaya pembangunan masjid. Pembangunan masjid yang sudah mendekati akhir ini murni berasal dari jamaah, dan donatur.
"Proposal sudah berkali kami buat, bahkan sejak Pak H. Udin Hianggio menjabat sebagai Walikota Tarakan, tapi sampai saat ini bantuan dari pemerintah Kota masih belum ada kabarnya."
Ternyata kita sendiri bisa mendirikan Masjid yang megah dan memakmurkannya.
Semoga Masjid kebanggan warga Juata Permai ini bisa segera selesai dan semakin banyak jamaah yang sholat berjamaan di masjid!
ini memang sekilas terlihat seperti Taj Mahal di India."
EmoticonEmoticon