Butir Rindu
Puisi: Sega Ulpa
semi
berlalu juga
guguran menyela rasa
tak ada dermaga
tanpa penantian nyala
camar pun terhalau di jiwa
hanya ombak dan gemuruhnya
mendebat seonggok raga
guguran menyela rasa
tak ada dermaga
tanpa penantian nyala
camar pun terhalau di jiwa
hanya ombak dan gemuruhnya
mendebat seonggok raga
artiku tertuang pelan
hampir separuh pekat
ada butir-butir genangan
berkedip di antaranya
warnamu warnaku
dulu berpadu
hampir separuh pekat
ada butir-butir genangan
berkedip di antaranya
warnamu warnaku
dulu berpadu
kucoba
mengahampiri
bertandang di satu rindu
ah...di depan pintu
aku hanya terpaku
terpahat kata usaimu
bertandang di satu rindu
ah...di depan pintu
aku hanya terpaku
terpahat kata usaimu
*****
Helai Kerinduan
ku menatap
titian senja
angin melamban bersahaja
tanpa camar terbang pulang
ku menyemat perasaan
pada ukiran tak bertuan
angin melamban bersahaja
tanpa camar terbang pulang
ku menyemat perasaan
pada ukiran tak bertuan
kuingin
sentuhanmu
dari benang sutramu
bak mengilau keemasan
pada jelaga perasaan
dari benang sutramu
bak mengilau keemasan
pada jelaga perasaan
bersama kita
melauti malam
tanpa gelora yang dendam
seperti helai kerinduan
tanpa gelora yang dendam
seperti helai kerinduan
Tarakan, 21 Mei
2016
Inspirasi Paguntaka
"Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat."
--Hamka--
EmoticonEmoticon