Maha Karya Cinta (2)
Oleh: Sega Ulpa
kau
pahat rindu di atas batu
saat laut pasang menghampiri
ombak pun mulai menderu
memutih rasa di atas laut biru
saat laut pasang menghampiri
ombak pun mulai menderu
memutih rasa di atas laut biru
sulaman kisah bagai sayap elang
kadang menukik di atas gelombang
seolah menari di atas kebiruan
seibarat dengan rasa keharuan
kadang menukik di atas gelombang
seolah menari di atas kebiruan
seibarat dengan rasa keharuan
biarkan
anak badai itu berlalu
mengusik mimpi nan lalu
takkan urai rambutmu terselindung
meski karya cinta tak bersambung
mengusik mimpi nan lalu
takkan urai rambutmu terselindung
meski karya cinta tak bersambung
lara
yang tergambar di puncak malam
biarkan lunturnya mewarnai bulan
biarkan lunturnya mewarnai bulan
*****
Jelaga Kerinduan
Oleh: Sega Ulpa
kuhampiri
malammu di tepian jelaga
yang berkerak pada lampiasan rindu
pandangku bercelaru ke dalamnya
hingga kesadaran menipis hiris
yang berkerak pada lampiasan rindu
pandangku bercelaru ke dalamnya
hingga kesadaran menipis hiris
tak lagi kupesonakan malam
dalam rerembulan yang terpajang
mimik hati takkan bersandiwara
dan tak akan kumemuai rasa
pada celetuk kerinduan
dalam rerembulan yang terpajang
mimik hati takkan bersandiwara
dan tak akan kumemuai rasa
pada celetuk kerinduan
kusinggahkan
sudah hasrat
pada buaian yang tersurat
kiranya aku tak mengalah pada setia
ketahuilah keresahan telah menjeda
mendiami makna tak bercinta
pada buaian yang tersurat
kiranya aku tak mengalah pada setia
ketahuilah keresahan telah menjeda
mendiami makna tak bercinta
03.01.2015
Inspirasi Paguntaka
"Cinta itu perang, yakni perang yang hebat dalam rohani
manusia. Jika ia menang, akan didapati orang yang tulus ikhlas, luas pikiran,
sabar dan tenang hati. Jika ia kalah, akan didapati orang yang putus asa,
sesat, lemah hati, kecil perasaan dan bahkan kadang-kadang hilang kepercayaan
pada diri sendiri."
--Buya Hamka--
EmoticonEmoticon