Mengapa Buku Ini?
Seringkah Anda mendengar kata-kata berubah atau move on? Dan
tahukah Anda semua isi konten buku ini berawal dari sini? Oke, izinkan kami untuk
menunjukkan sebuah analogi yang berkaitan tentang buku ini. Mari kita belajar
dari kupu-kupu. Tentunya Anda mengenal dengan makhluk ciptaan Tuhan bernama kupu-kupu
yang memiliki keindahan dan kecantikan serta sedap dipandang mata. Ya,
kupu-kupu adalah simbol keindahan dan kecantikan. Namun, pernahkah kita
merenung bahwa kupu-kupu yang cantik itu telah melewati berbagai tahap
kehidupan yang mengantarkannya menjadi bentuk yang indah seperti saat ini?
Selain sebagai simbol keindahan, sesungguhnya makhluk yang
berasal dari seekor ulat yang menjijikan ini adalah sebuah analogi yang pas
tentang perjuangan untuk mengubah hidupnya, untuk segera move-on dari sebuah kondisi
yang menjijikan dan tidak mengenakkan dalam mencapai sesuatu yaitu menembus
keterbatasannya si kupu-kupu. Yah, Anda pasti sepakat dengan kami, siapa sangka
ulat yang dulunya menjijikan telah berubah menjadi makhluk yang disukai banyak
orang.
Beberapa fase kehidupan telah kupu-kupu jalani, dari ulat
menjadi kepompong, menggantung di dahan atau dedaunan. Ia tak peduli walau panas terik menyengat serta
dingin malam menusuknya. Ia tetap kokoh untuk berubah menjadi diri yang baru, diri yang penuh
pesona, indah memukau dengan sayap barunya dan tubuh yang cantik, lalu ia pun
terbang berkelana mencari kuntum kuntum bunga yang indah untuk menghisap sari bunga
dan menebarkan telur-telur penerus kehidupannya.
Satu kata yang kami ucapkan dengan fenomena perjuangan sang
kupukupu adalah, Masya Allah. Inilah kuasa Allah, yang Allah gariskan kepada kupu-kupu yang secara natural memang perlu
berubah, perlu menembus batas.
Seandainya ada seseorang yang membantu kupu-kupu tersebut untuk mengubahnya keluar dari kepompong misalnya,
percayalah bentuk kupukupu pun akan tidak seindah yang keluar dari kepompongnya
secara alami. Lalu apa yang bisa kita
petik dari salah satu mahluk ciptaan Allah ini?
Mari kita renungkan sejenak. Sang kupu-kupu memang
ditakdirkan untuk berubah, untuk menembus batasan dirinya, untuk move on dari
kondisi yang tidak mengenakkan, dan
semuanya itu dilalui dengan proses perjuangan. Hei, lihatlah. Apakah kita tidak
merasa cemburu dengannya? Kita yang dibekali oleh Allah lebih banyak dan lebih
bisa bermanfaat untuk kita optimalkan, malah merasa tidak berdaya untuk
mengubah hidup kita. Merasa hidup kita tidak pernah bermanfaat, merasa hidup
kita tidak bisa sukses, berkah, dan
penuh keberlimpahan, sehingga kita pun tidak bisa membuat orang-orang di sekitar kita merasa damai dan
tenang berada di dekat kita.
Coba renungkan lagi ayat ini!
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan semua manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS At-Tin 4).
Dan Anda pasti percaya bahwa manusia diberikan potensi luar
biasa oleh Allah SWT yang terkadang tanpa kita sadari. Untuk menggapai
kehidupan yang terbaik diperlukan sumber
daya yang memadai. Dan itu sudah Allah berikan sejak kita lahir. Kami ulangi
ya, Allah SWT telah memberikan segala sumber daya yang memadai untuk kita
sukses sejak lahir. Terus mengapa kita
masih mengeluh? Mengapa kita masih punya
perasaan tidak berdaya? Mengapa kita merasa bahwa kita adalah orang yang
paling sial di dunia ini? Plis dong ah… nggak banget deh.
Oke, katakan Anda masih belum percaya dengan perkataan kami
ini. Baiklah, kami akan menunjukkan beberapa bukti otentik bahwa manusia telah diberikan tools yang sangat, sangat, sangat
hebat dan luar biasa untuk bisa kita gunakan. Untuk bisa kita optimalkan.
Siap-siap merinding ya. Dan jangan lupa, istighfar berkali-kali.
Astaghfirullah…
Menurut penelitian terbaru, setiap orang dilahirkan dengan
susunan neurologi dasar yang hampir sama. Sejak kita lahir, ternyata kita telah memiliki 100.000.000.000 (seratus miliar) sel
otak aktif dan didukung oleh 900.000.000.000
(Sembilan ratus miliar) sel pendukung lainnya. Jadi, total ada 1 triliun sel
otak. Kalau mau dibandingkan dengan mahluk yang lain, lihat saja dengan lebah yang hanya memiliki 7 ribu
sel otak. Dan tahu apa yang bisa dilakukan oleh lebah? Ya betul sekali, lebah
dapat mencari madu, pulang ke sarangnya,
dan memberi tahu teman-temannya ke lokasi madu tersebut tanpa alat yang
dinamakan Google Maps.
Dan dari 1 triliun sel otak tersebut, dimana setiap sel
mampu mengolah informasi dengan kecepatan yang lebih besar daripada komputer
Pentium 4. Dan tahu enggak, yang lebih luar biasanya lagi, berat otak kita
sekitar 1,5 kg atau sekitar 2% dari
berat tubuh dan dioperasikan dengan bahan bakar glukosa dan oksigen. Bahkan ada
orang yang menghitung, jika ingin membangun sebuah komputer super dengan
kemampuan pemrosesan dan kapasitas memori
mendekati otak manusia, maka besar komputer tersebut panjangnya harus lima
puluh kali lapangan sepak bola dan tingginya sama dengan patung liberty, wow
amazing! Dan lebih ajaib lagi, otak kita hanya memerlukan daya listrik harian
yang lebih kecil daripada bola lampu 10 watt! Huff…. Masya Allah.
Dan ternyata eh ternyata, jika seluruh jaringan telepon di
dunia dikumpulkan, maka kemampuannya ekuivalen atau setara dengan kemampuan
otak seukuran satu butir kacang tanah. Artinya, jika otak kita dioptimalkan benar, kemampuan kita lebih hebat
dibanding seluruh jaringan telepon di dunia. Masya Allah…. Benar-benar
mengagumkan. Begitu hebatnya otak kita,
begitu juga dengan apa yang bisa kita lakukan dengannya. Bukan itu saja, sebuah
penelitian dari Profesor Sean Adams (Institute Max Planc) menunjukkan bahwa
otak kita hanya akan penuh jika kita belajar
1 hal baru setiap detik. Dan akan memenuhi kapasitas otak kita setelah melakukannya
selama 30 juta tahun. Gila nggak? Otak kita akan penuh jika kita belajar 1 hal
baru setiap detik, dan kita melakukannya terus menerus selama 30 juta tahun.
Masya Allah. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh otak kita?
Lukisan Leonardo Da Vinci, masih dianggap valid setelah 400
tahun.
Cardinal Mezzofani memiliki kemampuan berbicara dalam 60
bahasa.
Seorang bernama Yogi Shaa dapat mengulang 1000 frase secara
benar
dan berurutan dalam sekali dengar.
Hideaki Toyomori dari
Jepang, mampu mengingat 10.000 angka desimal.
Seseorang bernama Dan Mikels pernah mengingat nama beserta
nomor telepon dari direktori telepon Los Angeles.
Masa otak sehebat itu tidak kita berdayakan dengan optimal,
kita biarkan saja menjadi usang tak
berguna. Sayang sekali manusia selama hidupnya hanya menggunakan 1-5% saja dari kemampuan
otaknya sehingga lebih dari 95% talenta
atau kemampuan yang diberikan Allah SWT terkubur bersama jasad manusia. Lalu bagaimana mengoptimalkan otak
kita? Anda sudah tahu kan
jawabannya? Salah satunya dengan membaca. Wajar kan, surat
pertama yang diturunkan oleh Allah SWT adalah surat Al-Alaq 1-5? “Bacalah!
Dengan nama Tuhanmu yang telah mencipta.”
Lalu bagaimana dengan tools yang namanya pikiran?
Pikiran manusia terbagi dua, pikiran sadar dan pikiran bawah
sadar. Lagi – lagi menurut penelitian
terkini, pikiran bawah sadar (Sub-conciouss Mind) mempengaruhi hampir 88 – 90 %
kehidupan manusia. Dan efektifitasnya sangat
berpengaruh dalam kesuksesan manusia. Sebaliknya, kemampuan pikiran sadar
manusia (Concious Mind) hanya mempengaruhi 10 – 12 % kehidupan manusia. Penelitian yang membuat kami cukup terkejut
dan takjub.
Masih terkagum-kagum dengan kehebatan diri kita yang sudah
Allah SWT berikan kepada kita? Baiklah, kami akan mengajak Anda semua untuk lebih
jauh lagi menyaksikan sendiri kehebatan otak dan pikiran serta tools yang
lainnya dalam aplikasi untuk Anda semua agar sukses dalam hidup Anda.
Asyik kan? Potensi
dan kekuatan yang ada dalam diri kita (baca : pikiran) adalah nyata bisa kita
rasakan setiap saat. Apabila kita bersedia meluangkan waktu sedikit untuk
memahami diri kita, memperhatikan diri sendiri dengan berpikir jernih tanpa ada
gangguan, merenung sejenak, maka kita akan sadar bahwa diri kita ini sebetulnya memiliki kekuatan,
meskipun jarang sekali kita merasakan hal itu dan tidak mampu membahasakan dan
merasakannya. Tapi, sebetulnya kekuatan dan potensi itu ada dan tetap ada
sepanjang masa di dalam hidup kita.
Banyak orang yang telah membuktikan potensi yang ada di
dalam dirinya, yang akhirnya ia menjadi sorotan dunia sepanjang masa. Ingatlah para
ulama dunia seperti Imam Syafi’i (tokoh madzhab terkemuka), Imam Ghozali (tokoh
sufi dan ilmuan Islam dunia), Ibnu Sina, Al-Kindi dll. Selain itu pula, para
cendikiawan kelas dunia seperti Albert Einstein, Copernicus, Alexander Graham bell, Thomas Edison, dan
cendekiawan-cendikiawan lain. Pun sama,
para eksekutif dunia, para enterpreuner atau bisnisman dan milyader dunia,
semuanya adalah orang-orang yang telah mengeksplorasi potensi yang ada di dalam dirinya keluar.
Ingat satu orang lagi yang jauh lebih hebat
dari semua manusia yang pernah ada di muka bumi yaitu Nabi Muhammad SAW. Sosok
idola sekaligus panutan umat setiap generasi dan sosok istimewa serta tokoh
revolusi dunia terhebat bagi orang-orang barat.
Berikutnya, adalah kita dan Anda sendiri. Ya betul Anda.
Kekuatan itu terdapat di dalam pikiran kita. Karena pikiran
menentukan kualitas kehidupan kita. Apakah bahagia, sejahtera, luhur, atau
mulia. Dan pikiran lah yang dapat menentukan bagaimana cara seseorang berkomunikasi,
berperilaku, dan bertindak. Pikiran merupakan sebuah kekuatan dahsyat yang
tidak tampak tapi bisa kita kenali keberadaannya. William James, seorang psikolog berkebangsaan
Amerika, yang pernah mengajar di
Universitas Harvard untuk bidang anatomi, fisiologi, psikologi, dan filsafat
ini, sempat menyatakan “Penemuan terbesar dalam generasi saya adalah kesimpulan
bahwa manusia dapat mengubah hidupnya hanya dengan mengubah sikap BERPIKIR
nya.”
Selaras dengan Hadis Riwayat Muslim yang menyatakan bahwa,
“Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon
kepada-Ku.”
Satu pernyataan dari William James dan Riwayat Hadis dari
Muslim samasama
mengarahkan untuk kita bersyukur dan melihat bahwa dua tools
yang telah Allah SWT berikan kepada kita (ini belum kita bahas tentang organ - organ
yang lain yah) adalah bukti kasih sayang Allah SWT kepada kita. Dan ingat,
ketika kita bersyukur, bukan pasrah saja dan membuat kita tidak berbuat
apa-apa. Tidak, tidak seperti itu. Karena yang mengubah diri kita adalah ya
diri kita sendiri bukan orang lain. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah
nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri
mereka ” Ar-Ra'd ayat 11.
Tapi ini jangan berhenti disini ya. Lalu dimana peran Allah
SWT kalau kita bisa dan kuat untuk mengubah diri kita sendiri? Mari kita
kembalikan analogi ini kepada fenomena kupu-kupu diatas. Pertanyaannya, yang
membuat kupu - kupu berubah dari ulat ke kepompong siapa? Dan siapa pula yang mengubahnya
dari kepompong menjadi kupu-kupu? Apakah usaha kupu-kupu sendiri? Ya, memang
betul. Tapi kalau Allah nggak ridha nggak membuat kupu-kupu itu berubah, kira-kira akan berubah
bentuk menjadi kupu-kupu yang indah nan
cantik?
Atau gini deh, dengan kuasa Allah SWT ada seorang anak kecil
yang sedang bermain di dekat taman. Dan si anak kecil ini melihat kepompong kupu-kupu tersebut, dengan rasa penasaran dan
isengnya dia buka tuh kepompongnya, dan
apa yang terjadi? Sang kupu-kupu tidak akan berubah kan?
Paham ya maksud kami? Disinilah letak peranan Allah SWT yang
menurut kami sangat besar. Bahkan Maha
Besar. Percuma deh sekuat tenaga kita melunasi hutang-hutang kita, tapi kalau
Allah SWT tidak berkehendak, mau gimana? Percuma kita kumpulkan semua sumber
daya kita untuk bangkit kembali dari kebangkrutan, tapi kalau Allah nggak rela,
gimana? Sekali lagi percuma, kalau kita ingin berubah dari kondisi miskin ke
kondisi yang penuh dengan keberlimpahan, tapi Allah nggak bersedia, coba mau
gimana? “Tapi kan Coach, kita punya
tools otak dan pikiran?” Iya betul. Sekarang kami tanya, siapa yang menciptakan
otak dan pikiran manusia? Allah SWT kan? Jadi sehebat apapun toolsnya, dengan
mudahnya Allah kan bisa saja mematikan fungsi kedua tools itu, terus kalau
sudah gitu mau gimana lagi?
“Coach, apakah dengan begitu ikhtiar kita sebagai manusia
tidak ada artinya?”
Hei, kalau Anda berpikiran seperti itu, berarti Anda juga
tidak percaya dengan diri Anda sendiri, plus dalam waktu yang bersamaan juga
tidak percaya kepada Allah SWT yang telah menciptakan manusia dengan
sebaikbaiknya penciptaan.
Pas kalau gitu dengan semangat buku ini. Transform Your Life
With Allah’s Ways, mengubah hidup kita dengan cara-cara Allah SWT. Ya, dengan cara
apa? Baca sampai tuntas dong. Jangan setengah-setengah, kalau setengah-setengah
berarti nanggung dan itu ngga enak. Mirip seperti Anda sedang setengah jongkok dan
setengah berdiri, coba rasakan. Enak nggak? Pegel ya? Kalau mau berdiri ya
berdiri sekalian, kalau mau jongkok ya jongkok sekalian. Full 100%. Clear?
“Clear Coach, terus secara simple, bagaimana kita dapat
mengubah hidup kita?”
Dengan simple juga kami menjawab. Ikuti aturan-aturan yang
Allah sudah di berikan berikut dengan
sunnatullah-sunnatullah nya. Ya, sunnatullah,
sebuah hukum yang Allah SWT gariskan agar semua orang yang ada didunia ini bisa sukses dan kaya apapun
latar belakangnya, apapun agamanya. Contoh, bagaimana caranya kita mendapatkan
uang? Dengan bekerja atau berusaha kan? Kalau diam aja di rumah dan nunggu
Allah SWT kasih uang 10 juta, mungkin nggak? Mustahil kan yah? Itu sunnatullah
nya. Ada sebab ada akibat, ada aksi dan
ada reaksi. Dan ini bukti bahwa Allah SWT adil sama ciptaannya. Tapi kita sebagai seorang muslim dan beriman
kepada Allah SWT punya satu keistemewaan lagi. Yaitu berkah. Karena berlimpah
belum tentu berkah, tapi berkah sudah pasti
berlimpah. Itu keyakinan kami ketika berniat untuk menuliskan buku ini.
Lalu peran buku ini dimana?
Kalau Anda pertanyaan yang nampol gini sih oke banget. Di
mana peran buku ini? Yang pertama, sebagai pengingat Anda, bahwa untuk berubah
perlu dilakukan dengan cara-cara Allah SWT. Titik. Yang kedua, sebagai praktisi yang melengkapi keilmuan kami masing-masing,
membeberkan tentang cara - cara yang Allah perintahkan untuk kita sama-sama
ikuti, tujuannya untuk apa? Agar Langkah demi langkah perubahan yang Anda Anda
jalani, step by step yang Anda tekuni menjadikan hidup Anda lebih berkah, lebih
berlimpah, dan tentu saja menjadikan kita semua sebagai khalifah terbaik yang
Allah turunkan di muka bumi ini, Aamiin Ya Allah.
“Apa bedanya dengan buku lain Coach?”
Selain kami sebagai praktisi dengan passion nya
masing-masing pun dengan warna-warni sebagai bukti ke khas an buku ini, kami
pun membedakan buku ini dengan buku jenis lain, yaitu workbook, buku kerja. Apa itu buku kerja, ya bayangkan saja ketika
Anda bekerja di sebuah perusahan ada
hal-hal yang perlu Anda pahamkan dan mengisi dengan tulisan yah? Sebagai syarat
Anda bersungguh-sungguh bekerja di sana. Betul?
Jadi buku ini bukanlah buku motivasi, bukan juga buku inspirasi, tetapi ini
adalah buku aksi dan karya nyata Anda. Ya, Its all about You, only You…
Plus dengan berani kami katakan bahwa buku ini adalah
Panduan bagi Anda yang ingin melakukan TRANSFORMASI KEHIDUPAN di bidangnya masing-masing
(Entrepreneur, Profesional, Karyawan, Ibu Rumah Tangga, Mahasiswa, dll) sesuai
dengan Prinsip-prinsip Syariah, dengan mengikuti apa yang Allah SWT perintahkan
dan menjauhi segala larangan-Nya. Kami menyebutnya
sebagai "ShariaPreneur WorkBook".
Oh ya, dan satu lagi yang perlu Anda camkan, dan ini sangat
penting. Buku ini bukan buku instan yang membuat Anda langsung kaya, langsung banyak uang, langsung sukses, dan langsung
sejahtera. Bukan, karena kami berkeyakinan
yang instan-instan naiknya, pasti instan juga jatuhnya. Ya, buku ini
mengajarkan kita untuk berproses dan menikmati semua kejadian demi kejadian
yang Anda alami. Di titik inilah Anda perlu berjuang, perlu berkorban, perlu
melakukan semua tahap demi tahap dengan sungguh-sungguh. Man jadda wajada.
Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil, Insya Allah.
Pantene yah? Eh maksudnya, clear yah.
Oke lanjut ya. Sekarang kami yang memberikan pertanyaan
kepada Anda. Mengapa Anda perlu membeli atau berINVESTASI untuk memiliki buku ini? Gampang. Karena sesuatu hal yang gratis pasti
gampang dilupakan. Oh nggak percaya ya? Gini deh, contohnya udara. Anda
menghirup udara dengan seenaknya, semaunya, dan sebanyak mungkin, apakah Allah
SWT memberikan ini secara cuma-cuma? Ya iyalah. Bayangkan deh, kalau Allah menagihnya
di akhir bulan. Fulan, tagihan menghirup udara kamu totalnya, Rp 1 miliar. Gimana tuh bayarnya? Gempor…
Tapi Allah kasih kita udara gratis. Gretongan. Dan apa yang
terjadi dengan penggratisan ini? Kita sering lupa untuk menghargainya, kita
sering alpa untuk mensyukurinya. Betul
atau betul bingits? Nah, ini juga yang terjadi
di dunia pembelajaran. Kalau Anda belajar sesuatu dengan gratis,
kira-kira
bagaimana semangat belajar Anda? Atau Anda mengikuti sebuah
training selama 3 hari full, dengan investasi Rp 15 juta rupiah. Kira-kira beda
tidak semangat belajarnya dengan yang gratisan?
Jika memang buku ini gratispun, Anda perlu memperolehnya
dengan perjuangan. Misalkan Anda benar-benar nggak punya uang untuk membelinya,
Anda tinggal hubungi reseller buku ini dan bilang kalau Anda nggak punya uang.
Dan jangan berharap dan meminta untuk mendapatkan buku ini secara free yah, Anda perlu menukar uang Anda
dengan kerja. Anda bisa menjualkan buku ini kembali dan mendapatkan komisi atas
penjualannya, dan dana yang terkumpul
Anda bisa belikan buku ini deh. Keren kan kalau caranya seperti ini? Tangan di
atas lebih baik dari tangan di bawah. Betul?
Percayalah, tidak ada yang gratis di dunia ini. Udara pun
sebenarnya nggak gratis, harus kita tukar dengan ibadah kita, amal perbuatan
kita, dan ucapan-ucapan dzikir kita.
Yesss…
Oke, terakhir, kira-kira apa yang Anda pelajari dari buku
ini? Secara konten detail silahkan Anda langsung menuju daftar isi. Baca
perlahan-lahan daftar isinya. Dan saran kami, di awal membaca buku ini, Anda
perlu berurutan membacanya. Dimulai dari
bab 1, bab 2, bab 3 dan seterusnya.
Karena dengan begini Anda belajar untuk bersabar dan
berproses. Walaupun ketika Anda baca daftar isinya, ada bahasan yang membuat
Anda tertarik untuk segera ke sana. Tenang, sabar, berproses lah dan nikmati huruf demi huruf
yang kami sajikan untuk Anda.
Jika Anda sudah menuntaskan semua bacaan ini, Anda boleh
mengulang kembali pembahasan dari buku ini secara acak. Atau dari sesuatu yang
Anda belum paham. Lihat kembali daftar isinya, dan silahkan Anda buka di
halaman tertentu yang membuat Anda ingin mempelajari lebih dalam. Dan yang
tidak kalah pentingnya, pastikan buku ini sebagai pedoman Anda untuk menjadikan
hidup Anda lebih berkah dan lebih berlimpah. Berkah-berkah dahulu, berlimpah-limpah
kemudian.
Bismillah, mari kita mulai petualangan menyusuri hidup Anda
melalui buku ini. Dan pastikan Anda tidak melewatkan untuk menuliskan hal-hal
yang terpikirkan ketika Anda membacanya,
ini namanya Aha Effect, plus Anda pun perlu menyiapkan alat tulis untuk
menuliskan beberapa materi dari intruksiintruksi dari buku ini.
Mari kita mulai… Salam Hidup Berkah Berlimpah untuk Anda!
Harga Buku Rp 197.000,-
Plus ongkos kirim
Pembelian bisa ditransfer ke rek:
1. Mandiri 1480012472000 an. Sri Murtini
2. Danamon 003573972084 An. Gito Pranoto
Plus ongkos kirim
Pembelian bisa ditransfer ke rek:
1. Mandiri 1480012472000 an. Sri Murtini
2. Danamon 003573972084 An. Gito Pranoto
Sebelum Anda tranfer hubungi terlebih dahulu ke no:
085753067333 / 085250668236
085753067333 / 085250668236
EmoticonEmoticon