Memasak Mie Instan Yang Benar
InfoPaguntaka - Menurut data WINA, atau World Instant Noodles
Association, konsumsi mie instan Indonesia tergolong sangat tinggi bahkan bisa
jadi tertinggi. Memang urutan teratas adalah China baru Indonesia dan disusul
Jepang. Tapi jika bandingkan dengan jumlah penduduk China, tentu konsumsi rata –
rata per orang Indonesia masih lebih tinggi dari China.
Terlepas dari peringkat konsumsi mie instan dunia, sebagai penduduk dari negara dengan konsumsi
mie instan tinggi kita harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang mie instan
yang kita konsumsi. Termasuk bagaimana
cara memasak mie instan yang benar. Dari beberapa pesan di media sosial, kita
mungkin sering mendapatkan arahan untuk membuang air rebusan ketika memasak mie
instan. Kemudia kita menggantinya dengan air panas yang sudah matang sebelumnya
dan siap menyantap semangkuk mi rebus yang nikmat. Tindakan ini dilakukan
karena adanya anggapan bahwa air mie rebusan pertama tersebut mengandung lilin
dan bahan pengawet yang bisa membahayakan kesehatan.
Fakta Atau Mitos
Betulkah mie instan mengandung lilin dan pengawet berbahaya?
Apakah warna keruh dan seperti berminyak pada rebusan air mie instan
disebabkan oleh lilin dan pengawet yang berbahaya?
Seorang pakar dari IPB, Prof.
Dr. Hardinsyah, MS, selaku Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat FEMA Institut
Pertanian Bogor menyatakan air rebusan mie tersebut justru jangan dibuangkarena
ternyata dalam air rebusan tersebut ada
beberapa vitamin di dalam terigu yang larut ke dalam air ketika di masak. Lebih
lanjut Prof Hardinsyah mengatakan bahwa
mengkonsumi mie instan akan lebih baik jika dilengkapi dengan sayuran dan
protein untuk memenuhi kebutuhan gi gizi
dalam tubuh dapat terpenuhi.
Banyak orang percaya, mi instan mengandung lapisan lilin yang berbahaya
bagi kesehatan. Dugaan sejumlah orang, lilin digunakan untuk membuat mi instan
tahan lama. Hal ini pula yang menyebabkan beberapa orang selalu membuang air
rebusan mi instan pertama untuk menghindari bahaya lilin. Nutrition and Health Science manager dari
Nutrifood Research Center, Astri Kurniati S.T MAppSc mengatakan bahwa tidak ditemukan penggunaan
lilin dalam mi instan dalam proses produksi. Sedangkan air yang keruh setelah
merebus mi instan itu disebabkan oleh
pelepasan sebagian pati dan lemak dari proses menggoreng mie. Inilah yang
membuat mii instan kaya lemak jenuh sehingga tidak baik dikonsumsi berlebihan.
Catatan InfoPaguntaka“Kenyataanya ilmu diet barat menciptakan masalah-masalah yang jauh lebih banyak daripada memecahkannya”
― Masanobu Fukuoka, The One-Straw Revolution--
EmoticonEmoticon