Perlombaan paling keras dan ramai di setiap peringatan hari
kemerdekaan adalah Panjat Pinang. Apa
sih panjat pinang itu?
Mungkin anda yang betul – betul belum pernah melihat panjat
pinang dan bertanya seperti itu, perlu juga saya jelaskan. Seperti yang
dijelaskan dalam wikipedia, Panjat Pinang adalah
sebuah pohon pinang
yang tinggi dan batangnya dilumuri oleh pelumas disiapkan oleh panitia
perlombaan. Di bagian atas pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik.
Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara
memanjat batang pohon yang biasanya pohon pinang.
Tapi jika anda orang Indonesia asli dan tinggal di
Indonesia, saya yakin anda sudah pernah melihat panjat pinang. Lomba ini sangat populer dan menyebar di
seluruh wilayah Indonesia, di desa, kampung atau bahkan di kota besar
sekalipun. Dan penontonpun meski tak pernah ikut menjadi peserta, selalu saja ramai berdatangan. Bahkan meskipun mereka sudah tahu kalau panjat pinang yang mereka lihat tak jauh berbeda dengan panjat pinang tahun kemaren.
Sekilas lomba yang mengandalkan kekuatan fisik ini tampak
tidak “manusiawi” begitu kata beberapa orang yang tidak terlalu suka dengan
lomba panjat pinang. Manusia memanjat
pohon yang dilumuri pelicin, memanjat sesama teman satu kelompok bahkan sampai
menginjak – injak kepala teman sendiri untuk bisa mencapai puncak pinang dan
mengambil hadiah. Dibalik lomba dengan dominasi fisik tersebut, apakah tidak ada nilai - nilai lain yang kita dapat dari lomba panjat pinang?
Jika kita sedikit lebih cermat
melihat, panjat pinang sebenarnya
adalah tentan satu perjuangan untuk mencapai sebuah tujuan. Tujuan yang bernilai atau sangat bernilai
yang hanya bisa dicapai dengan kerjasama dan kerja keras. Karena panjat pinang adalah kerja tim, maka
proses mencapai tujuan ini tidak bisa hanya mengandalkan satu orang saja.
Meskipun peran dominan satu orang sebagai pemikir dan penyusun strategi tetap
diperlukan. Sementara tingginya pohon pinang bisa diibaratkan jalan panjang dan
sulit yang harus dilalui dan dilewati dengan selamat. Persatuan, kerja sama, kekompakan adalah
keharusan bagi semua tim yang ingin berhasil mendapatkan tujuan dalam
perlombaan ini. Filosofi ini sejalan dengan organisasi yang memiliki pola dan sistem kerja yang sama
untuk meraih tujuan yang diinginkan.
Kalau kita mau sedikit lebih berpikir, ternyata panjat pinang bukan hanya perlombaan dan
hiburan. Kita bisa mengambil hikmah dan nilai – nilai ideal yang bisa kita
terapkan untuk kehidupan kita.
Tapi jika tidak panjat
pinang dianggap tidak manusiawi, sebagaimana pendapat beberapa orang yang tidak
suka dengan lomba ini, kenapa panjat
pinang masih diadakan setiap tahun? Dan peminat atau penonton selalu berjubel
dengan sangat antusias?
Biarlah mereka yang tak setuju dengan lomba rakyat paling
meriah ini saja yang menjawab pertanyaan tersebut.
Lalu jika tidak manusiawi, kenapa panjat pinang masih
diadakan setiap tahun? Dan peminatnya selalu berjubel?
Biarlah mereka yang tak setuju dengan lomba rakyat paling
meriah ini saja yang menjawab pertanyaan tersebut.
Secangkir Pekat Kopi Bijak Info Paguntaka"Ingin berjuang dan merubah negeri ini?"
"Pilih sendiri medan perjuangan kamu...!!"
--Raditya Dika; Penulis, pelawak, aktor, dan sutradara--
EmoticonEmoticon