SAJAK GURU BUDI
Sihar Ramses Simatupang
pernahkah kau tahu metafora yang kami tebar hanya
untuk membangkitkan perasaanmu. meski kami tak
geming tentang nasar yang mencabik perut. telah
diajarkan padamu tentang rupa, kata dan makna.
serupa anakku, kau tumbuh dan bertunas; menanam
pohon di surga.
pernahkah kau tahu kami menjelma malaikat di kelas
- meski kaki berlumpur dan tangan berdebu mencetak
tungku di dapur untuk isteri dan anak di rumah.
yang dikeluarkan dari mulut hanyalah bunga, agar
dirimu wangi sepanjang masa.
nak, pernahkau kau dengar kaok nasar mencabik perut
kami, melengking serupa derit engsel jendela. kami
serupa pahlawan, meski memalukan bila kau tahu
teriak lapar pada ujung lorong itu. teknologi dan
mesin lupa mengajar kemanusiaan; cinta yang
menghidupkan kami bekalkan padamu.
pernahkau kau tahu waktu yang kusisihkan bahkan tak
lama menghidupkan tungku api. senyampang kaok nasar
terdengar dari perut kami. kami tegar membagi
setumpuk kitab-kitab ingatan - kepadamu - agar tak
selalu sia-sia. jalan kami tak berbau bacin, nak.
kecuali lenguh pendek masa depan isteri dan anak-
anak. kami biasa memamah almanak serakus rindu nasi
bungkus. tanggal-tanggal kerap tak berwarna di
taman rumah kami. kecuali doa, sabar dan rasa
kenyang yang cukup.
Februari 2018
Peristiwa Kamis Sampang Madura, 01 Februari 2018 menjadi peristiwa bersejarah bagi bangsa ini. Tragedi gugurnya pahlawan pendidikan di Sampang Madura benar - benar menghentakkan dada. Semua kalangan serasa kehilangan. Sosok Guru, Pahlawan Tanda Jasa yang melekat pada Pak Budi yang juga seorang guru honor dengan gaji jauh di bawah gaji guru profesional benar - benar menyita perhatian kita.
Puisi Penyair dari Jakarta, Sihar Ramses Simatupang ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sekaligus keprihatinan yang mewakili berjuta warga republik tercinta ini.
Selamat Jalan Pak Budi, semoga engkau ditempatkan di sisi para pejuang!
EmoticonEmoticon