Rumah Minimalis Sederhana – Pilihan
untuk memiliki sebuah rumah sederhana bisa jadi karena keterpaksaan. Kita
dipaksa untuk membuat sebuah rumah sedemikian rupa karena keterbatasan dana
yang kita miliki. Tapi bukan berarti rumah sederhana yang kita bangun tersebut
menjadikan hunian kita tidak membuat kita nyaman tinggal di dalamnya, karena
dengan perhitungan yang tepat kita bisa menyulap sebuah rumah minimalis sederhana
kita menjadi istana mungil yang cantik dan membuat kita betah tinggal di
dalamnya.
Rumah sederhana yang diperuntukan untuk masyarakat dengan penghasilan
rendah biasanya mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sehingga hampir di setiap kapubaten kota kita bisa
menemukan program rumah murah untuk rakyat ini. Subsidi seperti ini tentu harus
kita manfaatkan sebaik mungkin, terutama bagi kita yang hingga saat ini memang
belum memiliki rumah sendiri. Meskipun penghasilan kita setiap bulan lebih dari
cukup untuk membayar sewa sebuah rumah yang besar dengan perabot lengkap, tentu
akan lebih baik jika kita memanfaatkan kemudahan kepemilikan rumah murah yang
diberikan oleh pemerintah. Memang keputusan ada di tangan kita sendiri, hidup nyaman sesaat di rumah
sewa yang cukup mewah atau tinggal di rumah minimalis sederhana milik kita sendiri?
Rumah sederhana mungkin adalah impian sebagian masyarakat Indonesia. Salah satu kebutuhan pokok manusia yang satu ini semakin hari semakin tinggi nilainya. Apakah kit pernah membayangkan di mana anak cucu kita akan tinggal dan memiliki rumah sendiri di kota – kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Semarang dan kota besar lainnya jika kebetulan mereka bekerja mencari penghidupan di sana? Apakah mereka masih bisa mendapatkan rumah minimalissederhana yang layak huni dengan penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulan?
Sebagai patokan dan perbandingan
saja, harga tanah di Jakarta, yang berbatasan dengan Depok, Bekasi, atau
Tangerang Selatan, paling murah antara Rp 3 juta hingga Rp4 juta per meter
persegi. Apakah masyarakat dengan penghasilan
5 juta per bulan tersebut bisa mendapatkan sebuah rumah minimalis
sekalipun di daerah tersebut? Meskipun pemohon kredit kepemilikan
rumah/apartemen (KPR/KPA) kini memberikan banyak kemudahan dan bunga a KPR/KPA telah
diturunkan , tetapi secara hitungan riil kemungkinan mereka untuk bisa memiliki
rumah impian tetap sulit dipenuhi.
Kondisi sulit ini bahkan sudah
dinyatakan oleh Menteri Perekonomian Darmin Nasution, bahwa dalam waktu 10
tahun yang akan datang generasi milenial (warga yang lahir antara tahun 1981-1994)
akan sulit mendapat rumah idamannya. Kenaikan gaji rata – rata sekitar 10
persen setiap tahun, sedangkan kenaikan harga rumah (tanah) adalah 15 hingga 20 persen per tahun. Yang lebih
parah lagi, kenaikan tanah pernah melejit hingga 200 persen pada saat terjadi
booming era property di tahun 2012. Pak Menteri bahkan memperkirakan dalam
beberapa tahun mendatang generasi milenial ini tidak akan mampu mencicil rumah
di dalam kota jika tidak ada campur
tangan dari pemerintah.
Membeli rumah pada pengembang memang tidak seperti jika kita membuat
sendiri. Tapi tentu kita bisa berusaha mencari pengembang yang memberikan
kelonggaran pada kita selaku konsumen untuk memilih desain rumah minimalis yang
kita sukai. Meskipun ada konsekuensi biaya lebih dibandingkan jika kita
menerima begitu saja desain yang sudah ditentukan oleh pengembang. Saya yakin
biaya lebih yang kita keluarkan tersebut akan sepadan dengan hasil yang kita
dapat, ketika rumah sudah jadi dan kemudian kita tinggali.
Kata Bijak Paguntaka"Rumah adalah semua sumber ketetapan dunia yang paling dikenal dan melekat selamanya."
--Channing Pollock; Dramawan dan pengkritik dari Amerika Serikat--