Setiap perayaan Tahun Baru China atau Imlek, barongsai
menjadi pertunjukkan yang ditunggu. Di klenteng, mal, sampai pasar malam
barongsai hadir memeriahkan momen Imlek. Seperti tahun – tahun sebelumnya,
Tahun Baru Imlek 2569 yang jatuh pada hari Jumat 16 Februari 2018 kemeriahan
Kota diwarnai dengan pertunjukan Barongsai keliling.
Boneka bergerak berbentuk singa dengan tubuh bersisik seperti seekor naga dan dimainkan oleh dua orang. Gerakan yang dinamis mengikuti alat musik yang nyaring ditabuh. Barongsai yang selalu identik dengan Imlek, muncul setiap satu tahun sekali menjadi bagian dari budaya sekaligus atraksi yang dinanti warga Paguntaka.
Tim Barongsai pada tahun baru selalu sibuk mengadakan tour keliling dari tempat ibadah, rumah warga Mall atau toko dan cafe untuk melakukan atraksi. Dan warga pun antusias menyaksikan atraksi yang diadakan hanya satu tahun sekali ini.
Sebagaimana kepercayaan leluhur masyarakat Tionghoa, awal tahun baru China adalah momen penting. Karena pada awal tahun inia para dewa kembali ke kahyangan untuk melapor ke Kaisar Langit. Maka saat ini roh-roh jahat di dunia menjadi semakin ganas karena tidak ada yang mengendalikan mereka ketika dewa-dewi rapat di kahyanga. Penjelasan ini bisa anda baca di buku 5000 Tahun Ensiklopedia Tionghoa 1 karya Christine dan kawan kawan, terbitan St Dominic Publishing tahun 2015.
Nama barongsai sendiri merupakan cerminan akulturasi China di Indonesia. 'Barong' berasal dari kesenian boneka Bali yang dimainkan oleh manusia di dalamnya. Sementara 'Sai' dalam bahasa Hokkian berarti singa. Memang penyebutan barongsai hanya ada di Indonesia. Nama asli kesenian ini di China adalah 'Wu Shi', sedang orang